Lima Aktivis Perempuan Deklarasikan “Kaukus Perempuan Merdeka” Kesehatan Reproduksi jadi Bahasan Perdana

Pembentukan Kaukus Perempuan

Minggu, 13 Februari 2022, bertempat di Canopy Center Sintang, lima aktivis perempuan; Ranche Nia Umaroh, Devi Astarina, Zullya Pratiwi, Wellyanita, dan Ika Rizka; bersepakat membentuk Kaukus Perempuan Merdeka. Pembentukan kaukus itu terkait erat dengan pemahaman dan pengupayaan perempuan yang berdaya.

 

Pemberdayaan ditujukan agar perempuan—khususnya di Kabupaten Sintang dan kawasan timur Kalbar umumnya—kedepan memiliki kemampuan dalam memperoleh akses dan kontrol terhadap sumber daya ekonomi, politik, social, dan budaya.

 

Selain itu pemberdayaan yang jadi sasaran kaukus adalah, agar perempuan dapat mengatur diri dan meningkatkan rasa percaya diri, supaya mampu berperan dan berpartisipasi aktif dalam memecahkan masalah, sehingga mampu membangun kemampuan dan konsep diri.

 

Dengan adanya kaukus perempuan ini menjadi jembatan bagi kawan-kawan perempuan untuk mengupayakan dirinya dalam peningkatan kapasitas diri menjadi perempuan yang berdaya, tangguh serta produktif secara ekonomi dan sosial.

 

Kesehatan Reproduksi

Sebelumnya, anggota kaukus sendiri punya keresahan spesifik, terkait banyaknya kasus perempuan yang belum paham tentang kesehatan reproduksi. Rendahnya pemahaman mengenai masalah itu kerap merugikan fisik, mentalnya, serta aspek sosialnya. Dari latar belakang tersebut, kaukus beranggapan penting bagi kawan-kawan perempuan untuk mulai mendiskusikan hal tersebut.

Kaukus selanjutnya berencana meningkatkan kapasitas anggota tentang kesehatan reproduksi secara komprehensif. Selain itu, identifikasi data kasus perempuan terkait isu kesehatan reproduksi, dan memilih satu desa atau dusun sebagai model dalam edukasi dan informasi kesehatan reproduksi secara komprehensif, serta membuat media publikasi khusus Kaukus Perempuan Merdeka.

Anggota kaukus sendiri bersepakat, sehat secara keseluruhan mencakup banyak hal, yaitu keadaan sehat secara fisik, mental, spiritual maupun sosial. Kesehatan dari berbagai aspek itu memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomi, terutama bagi kaum perempuan.

Sedangkan Kesehatan reproduksi adalah sehat yang berkaitan dengan alat, fungsi serta proses reproduksi. Komponen dalam Kesehatan reproduksi terdiri dari komponen Kesehatan ibu dan anak, komponen keluarga berencana, komponen pencegahan dan penanganan IMS dan komponen Kesehatan reproduksi remaja dan usia lanjut.

Hak Kesehatan reproduksi adalah kewenangan yang melekat pada diri untuk melakukan atau tidak melakukan, memperoleh atau tidak memperoleh suatu informasi yang mneyeluruh dan factual serta beragam tentang pelayanan terhadap pemeliharaan Kesehatan reproduksi. 

Tujuan dari Kesehatan reproduksi secara utama memberikan pelayanan Kesehatan reproduksi yang komprehensif, mengatur fungsi dan proses reproduksi dan peningkatan kualitas kehidupan. Secara khusus meningkatkan kemandirian serta meningkatnya hak dan tanggung jawab sosial.

Situasi Kesehatan sangat terkait dengan prilaku/kebiasaan yang mempengaruhi kondisi Kesehatan seseorang. Perubahan prilaku dan kondisi lingkungan menjadi kunci besar dalam status Kesehatan seseorang. Maka dari itu perlu adanya pendidikan tentang kesehatan reproduksi yang komprehensif sesuai tujuan utama dari Kesehatan reprosuksi itu sendiri. Pendidikan kesehatan reproduksi bukan memberikan pengetahuan tentang hubungan seks, namun memberikan pengetahuan tentang upaya yang perlu dilakukan ataupun ditempuh untuk menjaga kesehatan organ reproduksi.

“Setiap remaja mempunyai hak untuk mendapatkan akses dan informasi tentang Kesehatan reproduksi berupa Pendidikan seks “ (ICPD-Konfrensi Internasional Kependudukan dan Pembangunan di Kairo, Mesir, 1994) (*/edited: tjby)

 

Jabat Erat,

Perempuan Tangguh

Ranche Nia Umaroh -Dari diskusi yang kami lakukan, ternyata banyak tabir bisa dibuka. Dari pemikiran masing-masing kami yang sempit akan konsep sehat, dan kesehatan reproduksi. Sehat dipahami hanya terbatas pada sehat yang bisa dilihat dengan mata yaitu kaitannya dengan fisik dan sehat secara mental. Rupanya sehat secara keseluruhan mencakup banyak hal yaitu keadaan sehat secara fisik, mental, spiritual maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomi. Dari pemaparan yang disampaikan patut disadari ternyata selama ini bahwa sebagian orang mungkin punya konsep sempit  dalam mengartikan sehat. Dan kenyataannya kondisi dalam memahami sehat ini tentu memengaruhi bagaimana seseorang sehari-hari. Kemudian tentang kesehatan reproduksi yaitu keadaan sehat baik dari segi fisik, mental dan kehidupan sosial yang berkaitan dengan alat, fungsi, serta proses reproduksi. Kemudian masing-masing orang mempunyai hak kesehatan reproduksi yang melekat pada dirinya.

Devi Astarina -Kualitas sumber daya manusia yang produktif  dalam hal sosial dan ekonomi sangat dipengaruhi oleh kesehatan. Jika kita berbicara mengenai kesehatan, maka sangat luas citra dapat kita lihat seperti sehat secara fisik, mental, spiritual dan juga sosial. Pada kaukus perempuan yang menjadi wadah untuk bertukar fikiran ini, sangat banyak informasi yang berupa edukasi terhadap kesehatan terutama kesehatan reproduksi. Selama ini yang kita ketahui bahwa kesehatan reproduksi adalah hal-hal yang menyangkut sistem reproduksi kita sendiri, namun lebih daripada itu ketika berbicara tentang kesehatan reproduksi melalui diskusi kaukus perempuan kali ini kita dibawa untuk lebih mengenal, memahami dan mencintai diri kita sendiri serta kita pun tahu cara memahami dan memperlakukan diri kita dan orang disekitar kita sebagaimana mestinya baik dari sudut pandang gender, budaya dan adat istiadat, lingkungan, bahkan kepribadian.  Pada diskusi kali ini, dapat kami tarik satu benang merah bahwa kesehatan reproduksi itu sendiri dapat dipandang dari berbagai perspektif dan khususnya kaum perempuan harus memiliki paradigma pemikirannya tentang kesehatan reproduksi itu sendiri.

Zullya Pratiwi -“Self Love”. kita seringkali lupa dengan bagaimana cara mencintai diri sendiri dan bagaimana mengapresiasi atas banyak hal yang telah kita lakukan. Banyak hal besar yang kita pikirkan dan kita paksa untuk mampu dilakukan. Dan disaat hal-hal itu tidak mampu terwujud, seringkali kita menyalahkan diri sendiri atas kegagalan yang terjadi. Padahal sejatinya, apa yang telah kita lalukan jauh lebih dari kemampuan yang tak pernah kita sadari. Atas dasar kegagalan, kita jadi kepikiran, sakit dan hubungan sosial pun akan terganggu.

Pada pertemuan hari ini, sabtu, 13 Februari 2022, di diskusi para perempuan hebat, aku menyadari bahwa sehat itu tidak hanya dilihat dan terlihat dari fisik. Sehat itu bagaimana fisik, mental, spiritual serta sosial itu terhubung secara baik dan pada akhirnya membuat hidup akan sangat produktif baik secara sosial dan ekonomis.

Perlu digaris bawahi kata PRODUKTIF, yang mana berarti menghasilkan. Pada manusia cara untuk menghasilkan yaitu dengan cara Reproduksi. Bagaimana kita bisa me-reproduksi kehidupan yang baik bila kita tidak mulai mencintai diri sendiri, dengan paham bagaimana diri kita secara utuh. Mulai mengenal diri sendiri berarti kita mulai paham atas kendali diri bagaimana seorang perempuan (yang pada hal ini memiliki Rahim) akan mampu menghasilkan sebuah peradaban yang baik.

 

Wellyanita -Kaukus Perempuan pada 13 Februari 2022 dalam rangka sosialisasi pentingnya Kesehatan Reproduksi untuk meningkatkan Kapasitas pengetahuan anggota kaukus perempuan di Canopy Center Sintang. Memiliki tubuh yang sehat dan Kesehatan reproduksi tentu merupakan dambaan setiap orang. Namun, keinginan tersebut terkadang tak diiringi dengan gaya hidup sehat. Menjaga kesehatan reproduksi merupakan satu di antara hal penting yang harus kita lakukan. Tidak hanya kesehatan secara fisik, mental, spiritual maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomi,terutama bagi kaum perempuan yang sangat berpengaruh kepada kehidupan kita sehari-hari. Makin sehat tubuh, makin produktif diri kita. Kualitas hidup kita juga makin baik.

Ika Rizka –“Mulailah dari diri sendiri”. Sehat yang menyeluruh adalah sehat fisik, mental, sosial dan spiritual agar lebih produktif. Mengenali sehat diri menjadikan kita lebih mencintai tubuh yang telah diciptakan oleh Tuhan, betapa indahnya jika sehat itu kita pertahankan. Mampu mempertahankan sehat seutuhnya menjadikan diri yang berdaya. Belum terlambat untuk sehat, lakukan perubahan prilaku menjadi sehat seutuhnya dengan cara yang dicintai tubuh. Terimakasih Tuhan dengan tubuh dan seisinya, terimakasih atas ciptaanMu, maafkan dengan kelalaian hamba dalam mencintai ini semua.

Tanggal 13 februari 2022 dalam peningkatan kapasitas anggota kaukus perempuan merdeka menjadikan diri mengingatkan betapa pentingnya paham kesehatan reproduksi secara komprehensif.(*)