FORSTAR Lakukan Pengukuran Indeks Kinerja Forum
FORSTAR yang di dalamnya melibatkan Kelompok Masyarakat Sipil, Organisasi/Komunitas, Mahasiswa, Jurnalis dan Akademisi di Kabupaten Sintang menjadi forum belajar bersama para stakeholder sebagai ruang meningkatkan kapasitas, advokasi, kolaborasi, dan tentunya diskusi terhadap situasi yang terjadi terutama di Kabupaten Sintang. Pada perjalanannya FORSTAR mengalami berbagai dinamika sebagaimana mestinya Forum Multisakeholder sehingga setiap setahun sekali FORSTAR melakukan pengkuran terhadap Indeks Kinerja Forum (IKF) guna menilai kondisi Forum, hal ini untuk menganalisa kemunduran ataupun peningkatan yang terjadi sehingga setiap organ di dalamnya dapat kemudian membangun perencanaan untuk mengupayakan penguatan pada bagian-bagian yang masih lemah di tubuh FORSTAR.
Kegiatan IKF dilaksanakan pada tanggal 23 Oktober 2022 di Canopy Center Sintang Jl YC. Oevang Oeray yang dihadiri oleh total 16 orang peserta dari Organisasi dan Individu yang di dominasi oleh Kelompok Muda. Diawali dengan mereview hasil dari IKF dan mengevaluasi tentang capaian yang sudah maupun belum tercapai pada perencanaan yang dibuat bersama pada IKF sebelumnya. Kemudian dilanjutkan dengan mengenalkan tools IKF kepada para peserta serta pentingnya melakukan IKF itu sendiri mengingat setiap kegiatan Forum yang dilakukan tidak di hadiri oleh peserta yang sama dari setiap organisasi. Setelah itu para peserta kemudian mengisi quisioner menurut pendapatnya selama terlibat dengan Forum Belajar yang di dalamnya terdapat 5 Domain yaitu penilaian terhadap Tatakelola dan Pengorganisiran, Manajemen Kolaboratif, Sistem Komunikasi dan Hubungan Jaringan, Keahlian Teknis Jaringan atau Anggota, dan Sumberdaya.
Setelah pengisian quisioner dilakukan. Aldo Topan .R sebagai bagian dari FORSTAR menyampaikan tentang proses penguatan yang pernah dilakukan sebelumnya yaitu penguatan terhadap mekanisme Forum yang dirumuskan oleh tim perumus pada tanggal 22 Juni 2022 penyampaian ini tentunya untuk meminta tanggapan kepada anggota forum lain sebelum di sepakati, beliau menyampaikan bahwa di dalam FORSTAR sendiri dibutuhkan tim eksekutif yang di wakili oleh masing-masing kelompok/organisasi agar setiap anggota dapat terlibat aktif mengambil peran di dalamnya salah satunya dalam menentukan keputusan.
SIS melihat bahwa perlu adanya inisiatif dari organisasi/komunitas maupun Individu lain di dalam FORTAR yang dapat memanfaatkan ruang ini sebagaimana Ruang Belajar dan Kolaborasi mengingat banyaknya kegiatan FORSTAR di inisiasi oleh Swandiri Inisiatif Sintang (SIS), maka adanya penguatan mekanisme ini merupakan bentuk upaya yang baik dalam memperbaiki kelemahan forum belajar pada pelaksanaan IKF selanjutnya agar setiap kegiatan yang dilakukan oleh FORSTAR tidak hanya di inisiasi oleh salahsatu organ terus menerus. Adanya sumberdaya manusia merupakan Salah satu manfaat dari pentingnya bagi organ lain untuk membangun inisiatif dan berkolaborasi di FORSTAR, Ketika ada isu yang di bawa oleh salah satu organisasi/kelompok dan dengan adanya dukungan dari kelompok lain di dalam forstar maka kerja kolaboratif dapat terwujud dan terjadi knowledge exchange bagi oraginasi dan anggota lain didalamnya.
Di akhir kegiatan ini bersama setiap anggota bersepakat bahwa hasil dari quisioner yang telah di isi akan di rekap oleh SIS dan kemudian pada agenda pertemuan berikutnya bersama seluruh anggota kemudian mengevaluasi hasil dan membangun kesepakatan rencana aksi yang perlu dilakukan dalam upaya penguatan sekaligus memperkuat mekanisme yang dibuat oleh tim perumus sebelumnya.
(*Riky Efendi