1500 MASA AKSI “BANTAI KAMPONG SEBERANG” DESAK PEMKAB SINTANG TUNAIKAN JANJI PEMBANGUN INFRASTRUKTUR JALAN DAN JEMBATAN
Sabtu, 28 Oktober 2023 bertepatan dengan hari sumpah pemuda warga dari lima kelurahan yaitu Menteng, Ulak Jaya, Mekar Jaya, KKI, dan KKU menggelar aksi damai jilid II yang mereka namai sebagai “AKSI BANTAI KAMPONG SEBERANG” . dalam gelaran aksi tersebut warga menuntut perbaikan Infrastruktur berupa jalan dan jembatan yang kondisinya sudah rusak parah. Warga yang diperkirakan berjumlah sekitar 1500 Orang yang terdiri dari berbagai kalangan seperti buruh, nelayan, pegawai, pedagang, mahasiswa, emak-emak turut hadir untuk menyuarakan keresahannya selama ini terhadap kondisi jalan dan jembatan yang rusak parah sehingga menghambat aktivitas sehari-hari mereka. Masa yang datang dengan membawa berbagai atribut protes seperti spanduk, bendera, dll berkumpul di simpang tiga jembatan Kapuas sekitar pukul 09.00 Wib untuk berorasi dan meblokade jembatan Kapuas yang merupakan akses satu-satunya untuk keluar masuk dari Kampong Seberang.
Aksi blockade jalan ini merupakan bentuk protes atas ketipangan pembangunan yang terjadi di daerah mereka. Salah satu warga mengatakan “Biar pemerintah dan orang lain juga merasakan apa yang kami rasakan. bagaimana susahnya tidak ada akses jalan, bagaimana susahnya terhambat ketika ingin beraktivitas”. Tidak ada yang bisa melintasi jalur tersebut saat itu, akan tetapi Masa memperbolehkan Ambulance, anak sekolah, guru, tenaga medis dan orang sakit untuk lewat.
Masa memblokade jalan dengan drum, motor yang rusak dan berlumpur akibat melalui jalan mereka, ada juga emak-emak digarda depan sebagai pagar hidup yang memblokade jalan paling depan. Peran emak-emak pada aks ini juga terbilang heroic selain menjadi garda terdepan dalam pemblokadean jalan emak-emak juga melakukan aksi senam ditengah jalan serta semua konsumsi peserta aksi seperti minuman dan makanan disiapkan oleh kelompok emak-emak Kampong Seberang.
Aksi juga dipenuhi dengan orasi yang berapi-api dari perwakilan Warga Kampong Seberang antaralain ada Ngah Her, Long Sas, Safri Judiardi, Rachmad, dan Menyadik Ulum yang membacakan teks Sumpah Pemuda pada saat itu. Dalam orasi-orasinya selain menyampaikan tuntutan mereka juga menyampaikan beribu kekecewaan terhadap pemerintah Kabupaten Sintang khususnya kepada Bupati, DPRD, dan Dinas PU yang dinilai lambat dalam menangani persoalan infrastruktur di kampung mereka. “Sudah gembar-gembor mau demo lagi baru alat diturunkan, baru mau diketok palu anggarannya” kata salah satu orator. Kekecewaan itu tak hanya di expresikan melalui orasi-orasi namun juga dengan spanduk-spanduk dan kertas yang bertuliskan ungkapan kekecewaan mereka.
Satu jam berselang akhirnya Bupati Sintang Jarot Winarno datang menemui masa aksi tepatnya pada sekitar pukul 10.14 Wib akan tetapi mobilnya tidak dapat melewati blockade sehingga mengharuskan ia berjalan kaki dari jembatan Kapuas ke tempat para orator. Masa yang marah menyoraki dan mengolok-olok bahkan sampai memperlihatkan tulisan “Jarot Merampot Banyak Ngopi”, begitu juga dengan orator yang mengingatkan bahwa 80,39% warga Kampong Seberang memilihnya saat kontestasi pilkada kemarin, kemudian disusul dengan kedatangan kepala dinas PU dan Wakil Bupati. Warga juga mendesak agar Bupati mendatangkan Ketua DPRD Kab. Sintang Florensius Ronny kehadapan masa aksi, mereka mengatakan tidak akan memulai negosiasi sebelum Ronny datang. Tujuan pemanggilan Ketua DPRD ini agar semua pemangku kebijakan di Kabupaten Sintang bisa hadir dalam aksi tersebut dan memberikan solusi saat itu juga sehingga tidak ada alasan lagi untuk menunda dan melempar-lempar masalah kepada yang lain.
Cukup lama menunggu akhirnya pada pukul 10.50 Ronny datang ke lokasi aksi dengan pengawalan dari Kepolisian, TNI, ada Juga terlihat Satpol PP dalam iringan kedatangannya. Warga yang kesal meneriaki ketua DPRD itu “Pembohong, Pembohong, Pembohong”. Entah apa yang memicu kekesalan warga sehingga meneriakinya seperti itu akan tetapi Orator juga sempat menyinggung soal keterlambatannya “Kamik undang jam brepay, sekarang dah jam brepay”. Ujar salah satu orator. Tak lama berselang hadir juga di tengah-tengah masa Wakil Ketua DPRD Heri Jambri.
Setelah Puas berorasi mengeluarkan unek-uneknya dihadapan mereka masa mulai menegosiasikan tuntutannya ba’da sholat dzuhur berjamaah di Masjid Miftahul Jannah, Masa meminta agar pembangunan tetap dilakukan pada tahun 2023 namun Jarot selaku Bupati mengatakan “Tidak Bisa, 2024, 2023 tidak bisa” ujarnya. Lantas masa Kembali bertanya dijamin tidak 2024 itu dan bulan berapa? “Dijamin, awal tahun” kata Jarot, kemudian ia meminta Ketua DPRD untuk menjelaskan.
Ketua DPRD menjelaskan bahwa sudah ada pembahasan terkait anggaran, “sudah diusulkan oleh PU ke komisi B kemudian sampai dibahas di Badan Anggaran dan tadi malam juga 31 OPD sudah kita setujui semua anggarannya untuk tahun 2024, Itulah alasan mengapa tidak bisa di 2023 karena mata anggaran untuk jalan menyumbung ditahun anggaran 2024. Ungkapnya
Masa juga menanyakan kepada Kepala Dinas PU kenapa baru turunkan alat menjelang aksi yang akan dilakukan oleh Warga Kampong Seberang? Ia menjawab bahwa “Ini atas perintah Pak Bupati” ujarnya. Kemudian masa meneriakinya “Cari Muka, Cari Muka, Cari Muka”. Ujar masa yang kesal kepada kepala Dinas PU. “Mungkin ada Miss di kita, kalau memang ada miss kami mohon maaf tapi kalau misalnya untuk penanganan yang selanjutnya, emang kalau ini mau kita tangani lagi ya kita perlu waktu”. Ungkapnya di akhir statement
Negosiasi yang cukup alot akhirnya berakhir setelah kedua belah pihak menyepakati 4 poin diantaranya solusi jangka pendek dan jangka Panjang sebagai berikut :
1. Jangka Pendek dana UPJJ masuk untuk pemeliharaan jalan mensiku jaya secara intensif (termasuk penyiraman berkala berkoordinasi dengan Kasatpol PP) dan mulai dilaksanakan pada hari Rabu, tanggal 1 November 2023.
2. Jangka Panjang segera melaksanakan peningkatan dan penaspalan jalan Mensiku Jaya. Dari ujung jempabat Kapuas sampai menuju Masjid Jami Sultanata Sintang dibulan januari tahun 2024 tender dan pelaksananya adalah kontraktor yang berkualitas.
3. Segera melaksanakan pembangunan jembatan Sungai Pembunoh dengan proses lelang dimulai pada bulan November 2023 dan maksimal pelaksanaan dilaksanakan pada bulan desember 2023.
4. Segera melaksanakan peningkatan jalan Laksamana Diva menuju SMA Negeri 04 tahun 2024 (sampai aspal).
Demikian isi kesepakatan tersebut yang dibuat oleh kedua belah pihak dan disepakati serta di tandatangani oleh Bupati Sintang Jarot Winarno, Ketua DPRD Sintang Florensius Ronny, dan Kepala Dinas PU Mursalin. Setelah kesepakatan ditandatangani sekitar pukul 12.45 WIB Masa Aksi membuka portal dan membubarkan diri seraya memungut sampah yang ada dilokasi aksi. Aksi yang dilakukan oleh Warga Kampong Seberang ini terbilang cukup baik dan santun karena tidak ada aksi kekerasan serta pengerusakan yang terjadi bahkan peserta aksi sempat sholat berjamaah dan membersihkan sampah di sekitar lokasi aksi. Melihat solidaritas warga yang amat luar biasa menunjukkan bahwa aksi ini memang berdasarkan keresahan yang dirasakan masyarakat dan bukan merupakan tunggangan kepentingan politik semata.
Penulis : Aldo Topan R
Pegiat FORSTAR