Agenda ini merupakan pertemuan lanjutan dari beberapa kegiatan tentang Collective Landscape Action Plan (CLAP) yang pernah dilakukan sebelumnya. selain sebagai bagian dari SEKBER Multipihak Pembangunan Lestari, SIS juga salah satu NGO yang pernah bekerja di wilayah Ketungau Hulu dan Ketungau Tengah. pembahasan mengenai isu strategis yang menjadi temuan berdasarkan masukan para pihak dalam penyusunan rencana strategis ini disampaikan kembali untuk difinalisasi, setidaknya terdapat 10 isu strategis yang menjadi konsentrasi dalam penyusunan rencana ini yaitu lemahnya pengimplementasian kebijakan tata ruang, kesinambungan program pemberdayaan, penyadartahuan kepada kelompok muda, diversifikasi komoditas perkebunan dan pertanian, produktivitas hasil pertanian, ekosistem daerah aliran sungai (DAS), perlindungan terhadap ekosistem esensial, konflik sosial di wilayah industri, lemahnya partisipasi masyarakat, dan optimalisasi pemanfaatan CSR perusahaan.
Eksos
Minat Beternak Kembali Tumbuh, Peternak Harapkan Pendampingan Intensif Dari Para Pihak
Menyadari keterbatasan pengetahuan dalam mengelola peternakan babi oleh masyarakat desa gurung mali menjadi modal untuk tetap terus belajar dan meningkatkan kapasitas diri mereka. Masyarakat secara aktif menghadiri berbagai agenda pendampingan yang dilakukan oleh Swandiri Inisiatif Sintang (SIS), salah satunya pendampingan pembuatan pakan ternak fermentasi. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 16 Oktober 2024, di rumah salah seorang peternak di desa yang baru saja merintis kembali peternakannya yaitu Ibu Margareta Nau. Beliau merupakan representasi peran aktif perempuan di dalam perekonomian rumah tangga. Selain sibuk mengurus rumah tangga dan bekerja sebagai tenaga kesehatan di Puskesmas Jelimpau, Ibu Margareta terbilang aktif menghadiri kegiatan mengenai pengelolaan peternakan babi oleh SIS. Ibu Margareta mengakui bahwa semangat beternak tumbuh, namun terdapat keterbatasan pengetahuan para peternak yang terkadang menjadi hambatan bagi masyarakat untuk memulai kembali.
SIS uji coba JAPOS, Simulasikan skenario kebijakan kelapa sawit berkelanjutan dan dampaknya terhadap nilai ekonomi dan ekologi di level sub nasional/kabupaten
Kamis, 8 Agustus 24 Swandiri Inisiatif Sintang (SIS) dalam kegiatan loka karya pembelajaran proyek penelitian dan survei petani kelapa sawit swadaya yang diadakan oleh FKMS dengan dukungan CIFOR-ICRAF berkesampatan untuk menguji coba sebuah tools bernama Jurisdictional Approach of Palm Oil Simulation (JAPOS).
SIS bertemu Mitra Potensial, Upayakan Perlindungan Lingkungan Hidup melalui Skema Perhutanan Sosial
Pada hari Selasa, 16 Juli 2024, bertempat di Hotel Royal Kuningan Jakarta, Swandiri Inisiatif Sintang (SIS) bersama mitra kerja USAID SEGAR dari Provinsi Kalimantan Barat dan Kalimantan Timur berpartisipasi dalam kegiatan Bussines Matchmaking. Kegiatan yang diselenggarakan oleh USAID SEGAR ini bertujuan untuk mempertemukan mitra kerja di dua provinsi tersebut dengan para calon investor potensial di bidang industri perkebunan kelapa sawit serta ecoprenuer di sektor lingkungan hidup. Hadir sekaligus membuka acara ini Mark Newton selaku Wakil Direktur Kantor Lingkungan Hidup USAID Indonesia dengan didampingi oleh Peter Doyle selaku Chief of Party (COP) USAID SEGAR.
Pangkas Biaya Produksi Peternakan Babi, Warga Wacanakan Pembentukan Kelompok Pembuat Pakan Ternak
Inisiatif itu datang dari kepala Desa Gurung Mali yaitu Bpk. Agung Bedura ialah yang pertama mencetuskan ide tersebut di tengah-tengah diskusi saat pelatihan tengah berlangsung. Ia merasa bahwa hal yang paling mungkin dan mudah untuk dilakukan warganya saat ini dalam memangkas biaya produksi adalah memproduksi pakan secara mandiri, akan tetapi ia merasa bahwa pemerintah desa akan lebih mudah menyalurkan bantuan jika dilakukan secara berkelompok. “inilah pentingnya pelatihan jadi kita tahu mana langkah yang harus kita ambil, saya rasa solusi pakan alternativ bisa kita gunakan, kalau hanya memproduksi pakan saya rasa kita mampu tapi harus berkelompok supaya pemerintah desa bisa menyalurkan bantuan”. Ujarnya.
Antusiasme Warga Tempunak Ikuti Pelatihan Peternakan Babi
Dalam upaya mendukung masyarakat adat untuk mengembangkan mata pencaharian inklusif yang berkelanjutan melalui peternakan babi di desa Gurung Mali dan Pekulai Bersatu, Swandiri Inisiatif Sintang (SIS) dengan dukungan dari USAID SEGAR melakukan serangkaian pelatihan yang diperuntukkan bagi masyarakat adat peternak babi di dua desa tersebut. Adapun dua pelatihan yang telah diselenggarakan oleh SIS adalah pelatihan tentang pengelolaan dan produksi peternakan babi serta pelatihan untuk masyarakat adat tentang keuangan dan pemasaran peternakan babi.
Investasi Berkelanjutan: Kabupaten Kubu Raya Berkomitmen untuk Masa Depan yang Lebih Hijau dan Makmur
Pada tanggal 24 April 2024, di Hotel Alimoer Kubu Raya, digelar kegiatan pelatihan yang bertujuan meningkatkan kapasitas staf Pemerintah Daerah Kubu Raya dalam menyusun dokumen prospek investasi berkelanjutan (Sustainable Investment Outlook). Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian “Pelatihan Penulisan Laporan Keberlanjutan dan Sustainable Investment Outlook” yang berlangsung dari tanggal 24 hingga 25 April 2024. Pelatihan ini dihadiri oleh perwakilan dari berbagai bidang pada Kelompok Kerja Pelaksanaan Percepatan Pertumbuhan Hijau (Pokja PPPH) Kabupaten Kubu Raya. Narasumber utama kegiatan ini adalah Bapak Pantja Pramudya, Ph. D, dari Universitas Prasetya Mulya, yang hadir secara daring, dan Dr. Derry Wanta dari Universitas Darma Persada, yang hadir secara luring.
Sustainability Report and Sustainable Investment Outlook, Penguatan Investasi Hijau dan Keberlanjutan di Kabupaten Kubu Raya
Meningkatnya komitmen pemerintah dalam menerapkan pembangunan rendah karbon telah dilakukan dengan berbagai pendekatan dan kebijakan yang perencanaannya terangkum di dalam RPJMN 2020 – 2024. Pendekatan berbasis yurisdiksi misalnya, yang menjadi salah satu narasi dalam dokumen RPJMN tersebut, juga diperkenalkan untuk memastikan produksi komoditas perkebunan telah memenuhi prinsip rendah emisi dan minim eksploitasi sumber daya alam pada tingkat administrasi tertentu.
Lawan ASF, SIS Adakan Pelatihan Manajemen Peternakan Babi di Desa Gurung Mali dan Pekulai Bersatu
Berapa tahun belakangan ini, Kabupaten Sintang tengah dilanda African Swine Fever (ASF) yang menyebabkan berkurangnya jumlah populasi babi di Kabupaten Sintang secara drastis. Wabah ini berdampak pada menurunnya produksi babi di peternakan-peternakan milik warga sehingga tingkat ketersedian babi saat ini tidak mampu memenuhi permintaan pasar. Tidak sedikit, kami temukan peternak-peternak babi yang ada di desa bangkrut akibat babi peliharaannya mati karena terserang ASF dan mengalami kerugian yang besar. Karena itulah warga masih trauma untuk kembali berternak babi.
Lakukan Asesmen Kondisi Eksisting Peternakan Babi Di Lima Desa Di Kecamatan Tempunak, SIS Susun Rencana Aksi Perbaikan Peternakan Babi Sebagai Upaya Optimalisasi Komoditas Andalan
Komoditas daging babi mengalami kelangkaan akibat wabah African Swine Fever (ASF) yang terjadi di Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat sejak tahun 2019. Hal ini memberikan dampak pada lonjakan harga yang tinggi hingga mencapai 150-160 ribu rupiah per kilogram, yang pada normalnya harga daging babi hanya berkisar 60-80 ribu rupiah per kilogram. Kelangkaan daging babi membuat Kabupaten Sintang harus memasok kebutuhan daging dari Kota/Kabupaten lain seperti Bali, Singkawang, dan Pontianak. Tercatat sebanyak 44,321 ekor ternak mati akibat wabah ASF di wilayah Kalimantan Barat sejak 2021 hingga 2023.