Mempawah – Dalam rangka meningkatkan peran aktif masyarakat dalam gerakan ekonomi berbasis komoditas lokal, para petani dari 11 desa di Kabupaten Mempawah sepakat membentuk Jaringan Petani Komoditas (Jaring PEDAS). Kesepakatan …
Gender
Selamat Hari Buruh: Upah Rendah, Perlindungan Kurang, dan Ketidakpastian Hukum
Sebagai negara dengan jumlah penduduk yang besar, Indonesia memiliki potensi besar dalam meningkatkan kesejahteraan rakyatnya. Namun, situasi buruh di Indonesia saat ini masih memprihatinkan. Upah yang rendah, perlindungan yang kurang, …
STOP NORMALISASI NIKAH DINI
Pernikahan sering kali dianggap sebagai momen paling membahagiakan dalam hidup seseorang, membangun rumah tangga bersama pasangan, memulai kehidupan baru penuh harapan. Namun, apakah benar pernikahan selalu membawa kebahagiaan? Atau justru bisa berujung pada bencana, terutama jika dilakukan di usia yang belum matang?.
Peran Besar Perempuan Harus di Perhitungkan oleh Bupati-Wakil Bupati Terpilih PILKADA Sintang 2024
Sebagai Generasi Berencana (GenRe), kami meyakini bahwa perempuan memiliki peran penting dalam upaya mengatasi kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan Masyarakat. Sayangnya, perempuan sering kali berada di garis depan kemiskinan akibat ketidaksetaraan …
Millenial Sintang mau Bupati yang Bisa Kerja, Mau Mendengarkan, dan Jangan PHP!.
Senin 28 Agustus 2024, Forstar laksanakan Diskusi Publik “Menentukan Kriteria Calon Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Sintang yang tepat menurut millenial” di Warkop Suka-suka Baning Kota, dengan mengundang kelompok mahasiswa dan organisasi pemuda di Kabupaten Sintang untuk berdiskusi sekaligus mengumpulkan masukan mereka tentang kriteria kepala daerah yang tepat menjelang Pilkada mendatang. Selain mengumpulkan masukan dan aspirasi kelompok muda, diskusi ini juga membahas tiga isu penting mulai dari pengelolaan SDA, Perempuan, dan Kualitas Pelayanan Publik.
Belajar Bersama Perempuan Muda di Kalangan Masyarakat Adat di Tiga Desa: Gagas Restorasi Hutan dan Lahan
Kegiatan yang mengusung tema “Kepemimpinan Perempuan Muda di Kalangan Masyarakat Adat untuk Restorasi Hutan dan Lahan Gambut di Kalimantan Barat” ini digagas oleh Gemawan bersama Institut Dayakologi, dan berfokus pada tukar pengalaman perempuan selama mereka memotret perubahan lingkungan di wilayah mereka.
SIS ikuti Indonesia Civil Society Forum (ICSF) 2024 Region Kalimantan dan Sumatra:
Indonesia Civil Society Forum (ICSF) merupakan forum tahunan yang membahas dan mendukung isu-isu yang dihadapi masyarakat sipil1 dan organisasi masyarakat sipil di Indonesia, termasuk di tingkat daerah. Melanjutkan kesuksesan empat pertemuan sebelumnya, ICSF pada tahun ini menyelenggarakan pertemuan serupa yang bertepatan dengan momentum Pemilihan Umum dan Pilkada Serentak 2024. Untuk merespons hasil-hasil Pemilu dan Pilkada, serta berbagai kebijakan pemerintahan baru pada periode 2024–2029, ICSF diharapkan menjadi ruang aman bagi berbagai aktor masyarakat sipil lintas isu, sektor, wilayah, dan generasi untuk melakukan refleksi dan konsolidasi bagi penguatan gerakan masyarakat sipil dan demokrasi di Indonesia.
BEM UNKA dan Kelas SIGMA Berkolaborasi Bahas Isu Perempuan
SIGMA adalah kelas pengkaderan aktivis untuk kelompok muda di timur Kalimantan Barat, kelas ini diinisiasi oleh Swandiri dan Gemawan sejak tahun 2022 di Kabupaten Sintang yang mengadopsi metode pendidikan VIBRANT. Kelas SIGMA saat ini telah melahirkan dua angkatan kader. melalui kolaborasi antara BEM Universitas Kapuas Sintang dan Kelas SIGMA dilaksanakan diskusi tentang perempuan pada 11 Mei 2024 di gedung Seni Sintang.
Pentingnya Memahami Situasi Perempuan
Apa yang dibutukan dari dukungan antar perempuan? Menjadi teman yang mendengar tanpa menghakimi, menjadi langkah awal untuk memberikan dukungan antar perempuan. Menciptakan ruang nyaman bersama penting untuk dibangun sesama perempuan. Mengutip dari Natashya Gutierrez, “Semakin kita tidak saling membantu, akan semakin buruk keadaannya untuk perempuan, dan semakin lama kita mencapai kesetaraan yang diinginkan.”
Maraknya! Kekerasan Pada Perempuan
Perempuan dan anak-anak secara fisik pada dasarnya sama, yaitu sama-sama dijajaran kaum yang lemah. Namun, mengapa kaum perempuan dewasa yang belum menikah dan pasca menikah, kerap mengalami kekerasan dalam hidupnya?
Kekerasan yang mereka alami bukan cuma berbentuk fisik, tetapi juga berupa tekanan batin, kadang pula kecurangan dan pembodohan secara langsung maupun tidak langsung dari pasangannya.