PETANI SAWIT MANDIRI DESA SUNGAI BULUH BELAJAR GOOD AGRICULTURAL PRACTICES (GAP)
Petani sawit mandiri Desa Sungai Buluh baru-baru ini mengikuti pelatihan Good Agricultural Practices (GAP) yang diselenggarakan oleh Swandiri Inisiatif Sintang (SIS) lewat program USAID Sustainable Environmental Governance Across Regions (SEGAR). Kegiatan ini juga bekerja sama dengan Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distabun) Kabupaten Sintang. Pada pelatihan ini, sebanyak 36 petani mandiri serta perwakilan pemerintah desa Sungai Buluh belajar tentang budidaya kelapa sawit berkelanjutan yang memperhatikan kelestarian lingkungan.
Pak Ukus Suryana selaku penyuluh dari Distanbun Kabupaten Sintang menyampaikan materi mengenai pengelolaan benih dengan harapan petani lebih mengetahui tata cara pemilihan benih yang berkualitas dan cara pembenihan yang tepat agar menghasilkan tandan buah segar (TBS) yang berkualitas juga. Selain itu, narasumber lain didatangkan dari Tim Pelaksana Daerah Kelapa Sawit Berkelanjutan, yaitu Ibu Arfina, yang memperkenalkan sertifikasi kebun dan model kemitraan sawit antara kelompok dan perusahaan. Beliau menegaskan pentingnya membangun kemitraan dengan perusahaan agar petani dapat kepastian harga dan tidak kebingungan saat menjual TBS yang dimiliki.
“Kami sangat berterima kasih dengan diadakannya pelatihan ini. Sebelumnya kami tidak mengetahui proses pembenihan yang baik dan benar, sekarang kami jadi tahu,” ungkap Bapak Indra Pahan, salah satu petani mandiri Desa Sungai Buluh. Petani lain yang hadir berharap agar kegiatan pelatihan ini dapat berlanjut, misalnya dengan kegiatan sekolah lapangan agar lebih banyak ilmu yang bisa diperoleh dan melibatkan lebih banyak petani sawit mandiri. Dengan begitu, mereka bisa meningkatkan upaya penghidupan yang menunjang kesejahteraan para petani mandiri dengan lebih memperhatikan kelestarian lingkungan di Desa Sungai Buluh.