Babak Baru Collaborative Governance di Kabupaten Sintang Melalui Unboxing Day
Kabupaten Sintang, 20 September 2023 – Kabupaten Sintang memulai babak baru dalam upaya mewujudkan Collaborative Governance yang lebih efektif dengan penyelenggaraan “Unboxing Day” yang berlangsung hari ini di Aula Balai Praja Kantor Bupati Sintang.
Acara Unboxing Day ini menjadi platform penting bagi para pemangku kepentingan, termasuk Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Civil Society Organizations (CSO), dan sektor Swasta, untuk saling memperkenalkan diri dan berkolaborasi dalam rangka merumuskan kebijakan-kebijakan yang mendukung pembangunan sesuai dengan kebutuhan dan kepentingan masyarakat.
Masyarakat
Perkuat Kapasitas Staf Lembaga, SIS Lakukan Pembekalan Tentang Perhutanan Sosial dan Remediation And Compensation Procedure (RACP/RSPO)
Internal Capacity Building Merupakan agenda rutin oleh Swandiri Inisiatif Sintang, yang dilaksanakan di kantor SIS, pada 21 September 2023. Tujuan untuk meningkatkan pemahaman dan kapasitas staf lembaga dan juga dengan memperdalam tentang Perhutanan Sosial (PS) dan Remediation and Compensation Procedure (RaCP)
SIS BERPARTISIPASI DALAM DISKUSI COLLECTIVE LANDSCAPE ACTION PLAN (CLAP) OLEH RAINFOREST ALLIANCE
Rainforest Alliance menginisiasi Pertemuan bersama para pihak yang membahas tentang Collective Landscape Action Plan (CLAP) yang dilaksanakan kamis, 21 September 2023 di Aula pertemuan Bagoes Guest House. CLAP Merupakan suatu rencana aksi strategis yang kolaboratif dalam upaya mencapai tujuan tertentu pada tingkat lanskap yang implementasinya diperlukan partisipasi para aktor Pembangunan yaitu OPD, CSO, dan Private Sector . Swandiri Inisiatif Sintang (SIS) merupakan salah satu perwakilan CSO yang diundang untuk membahas CLAP. hadirnya SIS relevan karena juga bekerja pada tema kawasan Hutan, dan inovasi tata kelola pada kawasan perkebunan.
PENERAPAN KALKULASI JEJAK EKOLOGIS UNTUK MENUNJANG PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH YANG KOMPREHENSIF
Dengan kesadaran penuh tentunya ini akan menjadi pekerjaan yang panjang seandainya implementasi kalkulasi Jejak Ekologis diterapkan sebagai basis perencanaan pengelolaan lingkungan hidup terkhusus di daerah. Persoalan klasik mengenai anggaran pelaksanaan tentunya akan tetap terdengar dari pemangku kebijakan terkait, termasuk pula keterbatasan kewenangan setiap pihak, dari banyaknya keterbatasan tentunya menghasilkan suatu keniscayaan terhadap pembangunan yang optimal, maka kemudian pencapaian-pencapaian terhadap pengelolaan SDA dan pelestarian lingkungan hidup pada akhirnya hanya akan tetap menjadi “Kata Sambutan” atau Slogan dari program – program pembangunan berkelanjutan, terakhir, Diskusi – diskusi kritis antar kelas menanggapi persoalan pengelolaan SDA dan pelestarian lingkungan perlu diintensifkan mengingat keberlanjutan hidup ataupun kepunahan manusia merupakan tanggung jawab setiap kelas, juga agar praktik pembangunan berkelanjutan bukan sekedar utopia belaka.
PERBUP TATA KELOLA ORMAS HARUS DI RELEVANKAN!
Pertemuan ini jadi langkah kelompok Masyarakat sipil untuk memberikan tanggapan terhadap dokumen kebijakan yang disusun dengan minimnya partisipasi kelompok masyarakat sipil yang isinya malah mengatur tata kelola kelompok masyarakat sipil itu sendiri, hal ini jelas menimbulkan banyak pertanyaan, mulai dari tujuannya dokumen kebijakan ini disusun, relevansinya, hingga dampak dari kebijakan ini bagi kelompok Masyarakat yang ada di Kabupaten Sintang.
“PERBUP ORMAS” WUJUD REPRESI & KOOPTASI TERHADAP KELOMPOK MASYARAKAT SIPIL
Pemerintah Kabupaten Sintang baru saja menerbitkan PERATURAN BUPATI SINTANG NO 48 TAHUN 2023. tercatat pada tanggal 7 agustus 2023 Bupati Sintang Jarot Winarno menetapkan Perbup cilaka tersebut. Perbup ini jelas cacat dan mengkhianati semangat demokrasi dan hukum.
SUDAH EFEKTIF KAH UPAYA YANG DILAKUKAN UNTUK MENGATASI KESENJANGAN SOSIAL YANG TERJADI?
Si kaya dan Si miskin tidak pernah lepas dari peradaban hidup manusia di muka bumi bahkan sampai tingkat tapak, dimana hal yang tidak seimbang terjadi di masyarakat baik secara personal maupun kelompok. kesenjangan tersebut sering kali dilihat dari segi financial masyarakat, kekayaan harta. terlebih untuk kesenjangan ekonomi. selain itu kesenjangan juga sangat mudah kita lihat, dari adanya peluang yang berbeda dalam posisi sosial di lingkup masyarakat, ketidak setaraan barang dan jasa, hukum dan kesempatan yang didapatkan setiap individu. Menurut Robert Chambers kesenjangan sosial merupakan semua gejala yang terjadi dilapisan masyarakat. gejala ini muncul karena adanya perbedaan keuangan atau ekonomi antara masyarakat yang berada di wilayah tertentu.
Mempertanyakan Kontribusi Lingkungan Hidup terhadap Pembangunan Manusia.
Meletakan sudut pandang terhadap lingkungan hidup jadi langkah mendasar yang mempengaruhi eksistensi sumber daya alam yang menopang kehidupan manusia yang secara langsung juga berpengaruh pada eksistensi manusia itu sendiri oleh karena itu memahami definisi lingkungan hidup menjadi penting untuk mengkonstruksikan cara berpikir dan bertindak manusia terhadap lingkungan hidup.
KARHUTLA, Perubahan Iklim, dan Ketidakpastian Masa Depan
intervensi ugal-ugalan kemajuan teknologi dan perubahan lingkungan yang terus berlangsung, ketidakpastian masa depan Bumi menjadi topik yang semakin relevan dan mendesak untuk dibahas. Planet kita menghadapi tantangan yang sangat kompleks, mulai dari bencana alam yang massif, perubahan iklim yang drastis, hingga kekurangan sumber daya alam yang kian kritis.
USAID MADANI Lakukan Monitoring dan Evaluasi Capaian Program dan Kapasitas Kelembagaan Kepada SIS sebagai Mitra Utama di Kabupaten Sintang
Selasa 29 Agustus 2023. perwakilan dari USAID MADANI yaitu Budi Wijoyo selaku pengampu Monitoring Evaluation and Research dan Tris Dianto selaku Field Coordinator melakukan kunjungan ke Kantor Swandiri Inisiatif Sintang di Jl Y.C. Oevang Oeray Baning Kota Sintang Kalimantan Barat. Tujuan kunjungan ini sendiri untuk melakukan evaluasi terhadap capaian program dan perkembangan lembaga mitra USAID MADANI di Kalimantan Barat.