Menyadari keterbatasan pengetahuan dalam mengelola peternakan babi oleh masyarakat desa gurung mali menjadi modal untuk tetap terus belajar dan meningkatkan kapasitas diri mereka. Masyarakat secara aktif menghadiri berbagai agenda pendampingan yang dilakukan oleh Swandiri Inisiatif Sintang (SIS), salah satunya pendampingan pembuatan pakan ternak fermentasi. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 16 Oktober 2024, di rumah salah seorang peternak di desa yang baru saja merintis kembali peternakannya yaitu Ibu Margareta Nau. Beliau merupakan representasi peran aktif perempuan di dalam perekonomian rumah tangga. Selain sibuk mengurus rumah tangga dan bekerja sebagai tenaga kesehatan di Puskesmas Jelimpau, Ibu Margareta terbilang aktif menghadiri kegiatan mengenai pengelolaan peternakan babi oleh SIS. Ibu Margareta mengakui bahwa semangat beternak tumbuh, namun terdapat keterbatasan pengetahuan para peternak yang terkadang menjadi hambatan bagi masyarakat untuk memulai kembali.
Dalam pelatihan pembuatan pakan, masyarakat berpartisipasi mempersiapkan segala kebutuhan untuk praktik dan mengikuti arahan tim ahli di setiap tahap pembuatannya. Tidak hanya itu, mereka juga mencatat setiap kebutuhan dan tahapan yang disampaikan. Pakan fermentasi dinilai lebih praktis dan ekonomis dibandingkan pakan yang biasanya peternak berikan yang biasanya memakan waktu karena harus dimasak. Meskipun demikian, perlu waktu bagi peternak untuk membuat hewan ternaknya terbiasa dengan variasi pakan yang baru. Pendampingan oleh SIS yang didukung oleh program USAID SEGAR adalah awal dari upaya besar untuk mendorong adanya diversifikasi sumber pendapatan masyarakat di Desa Gurung Mali yang meminimalisasi ketergantungan masyarakat desa terhadap pemanfaatan hutan dan lahan. Pendampingan oleh pihak lain juga tetap diperlukan untuk memperbaiki rantai pasok daging babi di Kalimantan Barat, khususnya di Sintang pascawabah ASF.