
Kalau pertanyaannya seperti ini, saya langsung bisa
menjawab: iya!
Argumennya sederhana, karena jejak pendidikan,
intelektual, dan kepemimpinan Pak Prabowo lebih jelas dibanding Pak Mulyono.
Pak Prabowo itu mengenyam pendidikan yang lebih
berkualitas dibandingkan Pak Mulyono, TK nya di Jakarta, SD nya di Singapura
dan Hongkong, SMP-SMA di Malaysia, Swiss dan Inggris, lalu pendidikan tingginya
di Akademi Militer. Nah, kalau Pak Mulyono,
pendidikan tingginya masih dipersoalkan sampai sekarang.
Paska pendidikan tinggi, Pak Prabowo berkarir di
dunia militer dengan jabatan terakhir sebagai Pangkostrad dengan pangkat
jendral bintang tiga. Dalam dunia militer, tak mudah untuk memperoleh pangkat
jendral, walau punya beckingan kuat. Kalau intelektual dan kecakapan dalam
memimpin biasa-biasa saja, sangat sulit mendapatkannya. Sementara jejak karir
Pak Mulyono yang masih nyantol di ingatan saya adalah seorang pengusaha
pengolahan kayu di solo. Karir bisnisnya biasa-biasa saja.
Dalam dunia politik, Pak Prabowo juga jelas lebih
baik. Ia mendirikan Partai Gerindra, yang selalu dapat mengikuti Pemilu di era
reformasi. Sementara, Pak Mulyono tak punya rekam jejak sebagai pendiri atau
pengurus partai politik. Bahkan ia bisa dibilang pendatang baru dalam dunia
politik.Tiba-tiba muncul aja di got-got dan di billboard-billboard.
Kepemimpinan Politik dan dukungan di Parlemen
Kepemimpinan Pak Prabowo saat ini juga didukung oleh
komposisi anggota parlemen dari Partai Gerindra yang kuat. Dalam Pemilu 2024
Partai Gerindra menempatkan 86 anggota parlemen di DPR RI, terbanyak ke tiga
setelah PDIP dan Golkar. Sementara Mulyono, sejak jadi presiden di 2014-2024
tak punya sirkle politik yang kuat di DPR RI. Tapi anehnya, posisi politik Pak
Mulyono di parlemen tangguh juga ya??
Jadi, secara empirik, kualitas kepemimpinan Pak
Prabowo dari rekam jejak dan kondisi dan politik saat ini, berada jauh di atas
Mulyono.
Tapi, apakah kita optimis Indonesia akan lebih baik
di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo jika dibanding dengan Pak Mulyono?
Kalau saya sih optimis. Optimis bahwa Kepemimpinan
Pak Prabowo akan lebih baik dibanding kepemimpinan Pak Mulyono. Kualitas kepemimpinan lho ya, bukan
keberhasilannya memimpin pemerintahan dan mengkonsolidasikan kekuatan nasional.
Karena menguji keberhasilan dalam memimpin pemerintahan baru bisa kita lakukan
minimal setahun.
Jadi sekarang belum ada fakta untuk dijadikan alas
argumentasi. Faktanya baru akan ada setelah satu tahun anggaran. APBN 2025 baru
dieksekusi pada bulan Januari lalu. Dan berlaku hingga bulan Desember
2025. Berarti sekitar bulan Desember
kita baru punya fakta yang berkualitas dan dari situ kita bisa punya alas
argumen untuk memberikan nilai kepada kepemimpinan Pak Prabowo dalam memimpin
pemerintahan.
Namun, proses penilaian tetap bisa kita lakukan dari
waktu ke waktu. Dari pernyataan-pernyataannya atau pidato-pidatonya, dari
kinerja para menteri, dari kemampuan beliau menyelesaikan persoalan-persoalan
yang meresahkan publik,
Keberhasilan kepemimpinan Pak Prabowo juga bisa kita
nilai dari kebijakan-kebijakan yang beliau ambil untuk menuntaskan
persoalan-persoalan yang tidak memerlukan anggaran sama sekali, seperti
nangkapin koruptor, nangkapin bandar narkoba dan bandar judi online.
Gimana menurut Anda? Silahkan komen.
#lokalberdaya #inisativeimpact #solidaritaslokal
Penulis: Beni S, ptk, 6.2.25