Pengukuran Indeks Kinerja Organisasi Alat Refleksi SIS sebagai OMS di Kabupaten Sintang

Organisation Development atau pengembangan organisasi merupakan hal penting yang harus diwujudkan oleh OMS, Keberhasilan dalam kerja-kerja suatu organisasi perlu di imbangi dengan peningkatan kemampuan atau kapasitas organisasi itu sendiri maupun anggota di dalamnya.
SIS sebagai mitra utama USAID Madani di bekali dengan tools atau alat pengukuran indeks kinerja organisasi (IKO) dan menjadi kewajiban SIS untuk melakukan penilaian terhadap kemampuan organisasinya sebanyak dua kali dalam setahun dengan mengukur aspek-aspek Efektifitas yang mencakup kemampuan organisasi dalam melaksanakan program/pelayanan sesuai dengan standar dan berkualitas tinggi serta secara terus menerus meningkatkan kapasitas dirinya sesuai dengan visi dan misi, Efisiensi tentang Kemampuan organisasi melakukan perencanaan dan penganggaran dalam melaksanakan program kegiatan secara konsisten dan efisiensi biaya tercapai, Relevansi tentang Kemampuan organisasi memberikan respon terhadap kebutuhan masyarakat/penerima manfaat, tetap waspada terhadap perubahan-perubahan yang mampu mempengaruhi kapasitas organisasi dan memberikan reaksi sesuai pembelajaran, kemudian Keberlanjutan yaitu Organisasi mampu untuk memastikan bahwa pelaksanaan program didukung oleh kondisi kondusif dan beragam sumberdaya pendanaan, dan terakhir Ketahanan mengenai kemampuan organisasi meghadapi tekanan dan ganguan atas keberlangsungan organisasinya dalam ketidakpastian kondisi sistem lokal.
Pengukuran IKO, SIS lakukan pada tanggal 22 Oktober 2022 di kantor SIS Jl. YC Oevang Oeray no 10 bersama para staff. Pelaksanaan IKO ini adalah yang keempat dalam dua tahun SIS sebagai mitra USAID Madani. Penilaian ini juga merujuk pada hasil skor capaian IKO sebelumnya sebagai refleksi melihat capaian-capaian yang telah di penuhi ataupun belum dari target-target yang di tetapkan sebelumnya dan membangun perencanaan lanjutan pada capaian yang telah di gapai.
Skor yang didapat SIS melalui hasil IKO keempat ini mengalami pengingkatan pada aspek Relevansi yang pada IKO sebelumnya SIS mendapat skor 2,00 menjadi 2,50 sementara pada aspek lainnya SIS masih menetap pada skor IKO sebelumnya yaitu pada aspek Efektifitas dengan skor 2,67, Efisiensi 2,33, Keberlanjutan 1,67, dan Ketahanan 2,33. Melalui hasil-hasil tersebut SIS kemudian membangun perencanaan demi meningkatkan skor IKO dengan melihat titik-titik lemah SIS sebagai organisasi yang meliputi peningkatan kapasitas SDM, penguatan dalam melakukan monitoring dan evaluasi, penguatan nilai-nilai kelembagaan seperti kesetaraan, transparansi, iklusifitas, dll, penguatan pada pengelolaan pengetahuan, penguatan pada mobilisasi sumberdaya, dan kolaborasi Bersama pihak lain.
Pelaksanaan IKO ini penting pula dilakukan oleh kelompok OMS lain selain SIS agar juga dapat menilai kekuatan organisasinya maka dalam hal ini SIS juga memiliki tugas untuk mereplikasi praktek IKO pada kelompok OMS lain terutama pada anggota Simpul belajar FORSTAR dan diadvokasi agar tools ini dapat di adopsi oleh pemerintah daerah agar menjadi standar yang perlu di penuhi oleh OMS se-Kabupaten Sintang.

Penulis : Riky Efendi