Kamis, 30 November 2023 di Hermes Sky Garden Kabupaten Sintang CIFOR-ICRAF (Center for International Forestry Research and World agroforestry Center) Bersama FKMS menginisiasi lokakarya terkait pendekatan yurisdiksi untuk kelapa sawit berkelanjutan di Indonesia dan perancangan Bersama theory of change, theory of action, dan monitoring evaluation framework (TTM) dan JAPOS di kabupaten Sintang. Kelapa sawit adalah komoditas unggulan selain karet, kopi, kakao dan lada. DPMPTSP Kabupaten Sintang (2021) Menyatakan adanya kecenderungan kenaikan perkebunan kelapa sawit di tiga tahun terakhir. Pada tahun 2019, produksi perkebunan kabupaten Sintang sebesar 280.771 ton dan meningkat menjadi 319.465 ton di tahun 2021. Berdasarkan data dari Distanbun Kabupaten Sintang (2023) ada 45 izin usaha perkebunan dan 48 izin lokasi yang dikeluarkan.
Lokakarya ini juga secara khusus membahas Dokumen kontribusi rencana aksi daerah kelapa sawit berkelanjutan Kabupaten Sintang dengan mengimplementasi pendekatan yurisdiksi (Jurisdictional Approach/JA) sebagai salah satu cara dalam peta jalan untuk pembangunan berkelanjutan atau isu lainnya seperti dalam konservasi hutan serta mitigasi-adaptasi perubahan iklim. JA sebagai inisiatif pengelolaan lanskap terpadu yang utamanya adalah peningkatan peran pemerintah dalam Batasan yuridiksi tertentu. Adanya keterlibatan multi-stakeholder, serta adanya prospek untuk mencapai kelestarian ekologi dan lingkungan. Melalui Renaksi nasional kelapa sawit berkelanjutan (inpres No. 6 Tahun 2019) yang mendorong adanya Renaksi Daerah di tingkat sub-nasional sebagai strategi kebijakan utama di sektor sawit. Selain itu, dalam lokakarya ini juga dilakukan simulasi pengembangan model dinamika sistem berbasis rantai nilai kelapa sawit yang disebut JAPOS (Jurisdictional Approach of Palm Oil Simulation). Model simulasi ini dapat digunakan untuk simulasi kebijakan di tingkat lanskap dan diharapkan dapat menjadi alat untuk perancangan scenario maupun pengambilan keputusan yang terkait dengan proses dan implementasi JA di tingkat kabupaten maupun di tingkat nasional.
Bagi SIS dokumen kontribusi Rencana aksi daerah kelapa sawit berkelanjutan Kabupaten Sintang serta kontribusi tepat dari kelompok CSO untuk memperkuat inisiasi kerja Pembangunan berkelanjutan di Kabupaten Sintang sangat penting. Harapannya dokumen Rencana aksi daerah kelapa sawit berkelanjutan Kabupaten Sintang dapat mencapai pengelolaan kelapa sawit berkelanjutan yang memperhatikan kelestarian ekologi dan lingkungan serta melalui pengembangan dan inovasi tata kelola kelapa sawit berkelanjutan yang baik di kabupaten Sintang. Dari lokakarya ini juga menghasilkan rancangan TTM untuk kabupaten Sintang serta simulasi JAPOS untuk dapat memperkaya proses dan implementasi RAD KSB di kabupaten Sintang melalui proses partisipatif diharapkan dapat bermanfaat untuk berbagai pihak.