Rasa bangga dan haru tengah meliputi Tim Fasilitator Desa Swandiri Inisiatif Sintang (SIS). Pasalnya, saat ini mereka telah berhasil melakukan restorasi terhadap lahan tembawang yang berada di Desa Gurung Mali seluas 5 hektar dengan dukungan USAID SEGAR. Tentu perjuangan itu tidaklah mudah. Di tengah desakan ekonomi dan adanya tren menanam sawit yang menyebabkan tingginya pembukaan lahan oleh masyarakat, mendorong aksi-aksi konservasi seperti tidak masuk akal dan tidak masuk hitung-hitungan bagi mereka.
Akan tetapi Tim SIS tidak menyerah begitu saja untuk terus mengedukasi dan meyakinkan masyarakat akan manfaat dan pentingnya melakukan aksi-aksi konservasi selain dalam rangka menjaga lingkungan juga untuk menjawab tuntutan ekonomi bagi masyarakat. Sehingga, pada kegiatan restorasi tembawang, Tim SIS mengutamakan menanam bibit pohon yang menghasilkan buah-buahan sehingga dapat menjadi sumber pangan lokal dan sumber ekonomi alternatif bagi masyarakat di kemudian hari sehingga dapat mengurangi tekanan terhadap keberadaan hutan.
Di tahap identifikasi, SIS menemukan adanya lahan kritis seluas 11 ha di area tembawang yang ada di Desa Gurung Mali. Bukaan tersebut disebabkan oleh aktivitas berladang yang dilakukan masyarakat. Tahun ini, dengan dukungan USAID SEGAR, SIS menargetkan restorasi seluas 5 ha. Hingga saat ini, SIS telah berhasil menanam 500 bibit pohon di area seluas 5 Ha yang terbagi menjadi 12 lokasi tembawang. Tidak berhenti sampai disitu, aksi konservasi yang dilakukan oleh SIS juga turut menginspirasi masyarakat setempat untuk melakukan restorasi secara mandiri. Tercatat ada 157 bibit pohon yang ditanam di 3 lokasi dengan total luasan 1,57 ha. Melihat adanya inisiatif lokal untuk melakukan restorasi, kami memperkirakan kegiatan restorasi ini akan menjadi tren tandingan dari tren menanam sawit saat ini. Akan tetapi untuk menjaga tren positif ini, masyarakat masih perlu dukungan dari para pihak, terutama dalam proses pengadaan bibit unggul serta pelatihan-pelatihan yang diperlukan untuk meningkatkan kapasitas masyarakat dalam mengelola sumber daya alam secara tepat.