Setelah melakukan penanaman pohon bersama masyarakat pada lahan seluas lima hektar di sekitar area tembawang dan rimbak gupung Desa Gurung Mali, Kecamatan Tempunak, Kabupaten Sintang, Swandiri Inisiatif Sintang (SIS) terus melibatkan masyarakat desa dalam melakukan monitoring pertumbuhan tanaman. Monitoring disepakati menjadi agenda rutin, dilakukan satu kali dalam sebulan pada 12 lokasi penanaman tembawang dan rimbak gupung dengan mengambil sampel sebanyak 5% di setiap lokasi penanaman. Monitoring rutin ini dilakukan untuk memastikan pertumbuhan tanaman berjalan dengan baik, menghitung tingkat pertumbuhan tanaman. Jika ditemukan tanaman mati, akan dicek apa penyebabnya, dicatat sebagai masukan, dan kemudian bibit yang mati diganti atau disulam dengan bibit yang baru.  

Monitoring pertama dilakukan pada bulan Juni 2024 dengan mencatat setiap bibit yang ditanam dan menjadi data awal (baseline). Pada saat jadwal monitoring berikutnya, data awal menjadi rujukan untuk mengukur persentase pertumbuhan tanaman. Monitoring dilakukan dengan menggunakan alat ukur khusus yang fleksibel sehingga dapat dipasang melingkar pada batang bibit. Diameter pertumbuhan batang dan pertumbuhan tinggi tanaman menjadi indikator utama pengukuran pertumbuhan. Setelah mendapatkan ukuran diameter dan tinggi batang, data tersebut kemudian dicatat oleh tim monitoring sebelum diinput ke dalam pangkalan data (database) monitoring oleh pendamping desa.

Selain memastikan adanya penambahan pada tutupan hutan di area tembawang dan rimbak gupung, agenda besar restorasi ini juga berperan penting dalam pelibatan langsung masyarakat Desa Gurung Mali dalam memahami proses dan praktik perlindungan sumber daya alam di wilayah mereka.