Hadiri Monitoring dan Koordinasi USAID MADANI, Swandiri Inisiatif Sintang belajar banyak sebagai mitra utama.

Kegiatan dilaksanakan selama 2 hari (14-15 Juni 2022) di Hotel Mercure Pontianak dengan mengundang disetiap Lead Partner (LP) di Kalimantan Barat yang menjadi Mitra USAID MADANI yaitu Kabupaten Singkawang, Kabupaten Mempawah, Kabupaten Sambas, dan Kabupaten Sintang. Kegiatan ini memastikan program MADANI mencapai sasaran dan pendekatan, serta strateginya dapat dipahami dengan baik oleh Mitra Utama dan Field Coordinator (FC) dengan memantau, memastikan keterpaduan rencana kerja, serta pencapaian target dengan melihat Mitra Dukungan Provinsi, Mitra Utama, dan Mitra Dukungan Kabupaten, dan juga Memastikan persiapan LP untuk terlibat dalam evaluasi jangka menengah.

Paparan pertama oleh  Serliyeti Pulu sebagai Tim Teknis MADANI  membagikan Teori perubahan dan kerangka hasil MADANI, adapun teori perubahan ialah Jika kapasitas organisasi dan teknis OMS di tingkat daerah meningkat dan keberlanjutannya menguat, maka masyarakat sipil di Indonesia dapat secara efektif memperkuat akuntabilitas pemerintah dan mempromosikan toleransi. adapun tujuan program untuk Masyarakat sipil di daerah agar lebih mampu mengadvokasi akuntabilitas pemerintah dan toleransi di masyarakat. Beberapa kunci program MADANI ialah peningkatan kapasitas Mitra Utama, Kolaborasi Jejaring, dan kemandirian. Dijelaskan pentingnya OMS dalam negara demokrasi sebagai control, fasilitasi, penghubung, mitra, dan terakhir chanelling. Pemerintah Daerah di setiap Kabupaten yang menjadi Mitra Utama mendukung program dari USAID MADANI.

Selanjutnya paparan kedua oleh Laurensius Atie selaku MER-Co USAID MADANI di Kalimantan Barat memberi pemahaman  terkait indikator dan hasil capaian. yang mana capaian dari indikator oleh masing-masing LP berbeda secara Finansial maupun Non-finansial. Teknis monitoring indikator MADANI sendiri ada pada pelaporan data dan informasi serta penting di pahami oleh setiap staff LP yang menjadi mitra USAID MADANI.

Selanjutnya Paparan ketiga oleh Yohana Pakpahan sebagai tim MEL MADANI menjelaskan hasil evaluasi di Kalimantan Barat,ada beberapa point yang menurut pelaporan data dan informasi hasilnya rendah pada capaian-capaian yang ada di indikator salahsatunya terkait pengimplementasikan iHub yang mana iHub ini adalah platform atau media informasi, yang perlu perhatian khusus setidaknya 30% yang mengakses iHub dari semua LP dan Larning Forum (LF) yang menjadi Mitra USAID MADANI.

Perlu ada kunjungan evaluasi, pendampingan dan rencana tindak lanjut dengan melihat hasil capaian di jangka menengah program MADANI, dalam hal peningkatan kapasitas disemua staff LP yang sesuai dengan bidangnya masing-masing,supaya terwujudnya tiga tujuan program USAID MADANI yakni meningkatkan kapasitas,legitimasi, dan keberlanjutan.

(*Wellyanita