Partisipasi SIS Dalam Pelatihan SIGMA (Sosial Inovator Gemawan)

Seringkali permasalahan yang dialami oleh seorang individu juga merupakan suatu masalah yang dialami oleh kelompok masyarakat yang disebut juga dengan masalah sosial. Definisi Inovasi itu sendiri merupakan suatu ide, pendapat, hingga gagasan kreatif dari seseorang yang digunakan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan bermanfaat. sementara inovator juga dapat diartikan sebagai orang yang memiliki kapasitas untuk mengubah pengetahuan, masalah, dan keterampilan menjadi suatu solusi yang berbentuk produk atau layanan yang sukses untuk memecahkan masalah-masalah Sosial.

Gemawan sebagai lembaga pengembangan masyarakat Swadaya dan Mandiri yang di dalam upayanya memberdayakan kelompok masyarakat sipil jejaringnya melaksanakan Pelatihan Vibrant yang mana menggunakan metode Asset Based Thinking (Berpikir/ Bertumpu pada Kekuatan) yang di kembangkan oleh Dr. Kathryn Cramer yang menekuni kemampuan berpikir positif dalam kehidupan dan memanfaatkannya secara maksimal yang kemudian metode ini digunakan oleh organisasi Tanpa Batas (INSPIRIT) dalam mengelola training untuk mencetak Fasilitator yang kemudian diadopsi oleh Gemawan kemudian di fasilitasi kepada jejaringnya salah satunya Swandiri Inisiatif Sintang.

Pelatihan ini dilaksanakan di Rumah Gerakan Gemawan Jl Ujung pandang no.89 Pontianak Kalimantan Barat. Pada tanggal 15 hingga 18 Oktober 2022 yang dihadiri oleh kelompok masyarakat sipil, Mahasiswa, dan jejaring gemawan lainnya dengan total peserta 30 Orang dengan rentang usia 17-25 Tahun. Pelatihan ini bertujuan agar Peserta mampu menjadi fasilitator yang memiliki pemahaman tentang konsep dan peran dalam sebuah proses fasilitasi, Peserta memiliki keterampilan dalam melakukan komunikasi verbal dan non verbal dalam proses fasilitasi, Peserta mampu merancang dan memfasilitasi project kelompok, Peserta mampu mereplikasi kegiatan fasilitasi di wilayah/komunitasnya masing-masing. Dengan hasil yang ingin dicapai yaitu adanya pemahaman konsep  dan peran fasilitator dalam proses fasilitasi, adanya pemahaman peserta mengenai keterampilan komunikasi verbal dan nonverbal dalam proses fasilitasi, Adanya project yang dirancang dan dilaksanakan oleh peserta bersama kelompok, Adanya rencana aksi kegiatan pelatihan fasilitasi di masing-masing wilayah/komunitas.

(*Riky efendi