Swandiri Inisiatif Sintang dan FORSTAR diundang dalam rapat Menyusun Kajian Diagnostik Tingkat Lanskap serta Kerangka Forum Multi Pihak.

Sintang Lestari merupakan slogan Kepala Daerah Kabupaten SIntang untuk upaya mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan di Kabupaten Sintang yang memerlukan kerja partisipatif multipihak yang saling bersinergi agar semakin efektif. multipihak yang dimaksud adalah pemerintah daerah, kelompok masyarakat sipil dan sektor privat hal ini juga apa yang dimaksud dengan lanskap, seperti yang kita ketahui lanskap merupakan hamparan alam yang saling bersinergi namun tidak hanya soal alam lanskap juga termasuk dengan siapa saja aktor yang berperan di dalam ruang ekologi tersebut. 

Lanskap adalah sebuah sistem sosial dan ekologi yang terdiri dari ekosistem alami dan/ atau ekosistem hasil modifikasi manusia, dan yang dipengaruhi oleh kegiatan ekologi, historis, politik, ekonomi, dan budaya yang berbeda-beda” (Denier dkk, 2015). 

 

Oleh karena itu RainForest Alliance kemudian melaksanakan pertemuan bersama para Organisasi Masyarakat Sipil (OMS) di Kabupaten Sintang dengan agenda berjudul “Menyusun Kajian Diagnostik Tingkat Lanskap serta Kerangka Forum Multi Pihak” yang difasilitasi oleh BAPPEDA Kabupaten Sintang di Aula BAPPEDA pada tanggal 19 November 2022 yang melibatkan unsur pemerintah daerah yaitu BAPPEDA yang diwakili oleh Dedy Irawan selaku Sekretaris BAPPEDA, dan  28 kelompok OMS termasuk SIS dan FORSTAR yang bekerja di Kabupaten Sintang. 

 

Pertemuan ini secara khusus bertujuan untuk Mengembangkan pijakan / landasan keberlanjutan yang akan dikembangkan bersama-sama oleh para pihak di Kabupaten Sintang dan Mengembangkan cara/metode yang memudahkan para pihak dalam memonitor dan mengevaluasi kinerja keberlanjutan bersama yang sebelumnya telah dilaksanakan kepada para OPD di Kabupaten Sintang. pemaparan pertama disampaikan oleh Ajis selaku perwakilan Penabulu  melalui hasil kajian lanskap yang dilakukan di wilayah Kabupaten Sintang dengan melihat berbagai aspek kehidupan masyarakat antara lain Human Capital yang meliputi bentuk penghidupan masyarakat , Social Capital tentang tata kelola pemerintahan dan konflik yang terjadi di masyarakat, Physical Capital kondisi penghidupan masyarakat khususnya di desa, Financial Capital pengelolaan keuangan masyarakat , Trend yang terjadi pada komoditi atau sumber pendapatan di masyarakat, Kejadian Musiman yang terjadi pada sektor ekonomi masyarakat, hingga Shock yang terjadi pada ekonomi masyarakat. dan beberapa temuan oleh tim penabulu terhadap upaya mewujudkan sintang lestari yang meliputi Masyarakat, Ekosistem, dan Kesejahteraan.

 

kemudian diskusi dilanjutkan menanggapi hasil kajian diatas bersama seluruh peserta mengenai upaya penguatan kolaborasi bersama yang salah satunya melalui forum multi pihak (SEKBER) dan melihat kerangka visi Sintang Lestari yang memuat isu-isu strategis di Kabupaten Sintang. dalam hal ini isu-isu strategis yang dikawal oleh OMS yang ada di lokal mungkin belum terakomodir dalam kerangka visi tersebut perlu kemudian untuk dimasukkan kedalamnya dan memetakan wilayah kerja masing-masing sehingga para peserta yang hadir dapat memberi usulan tentang isu-isu yang belum terakomodir melalui kerangka visi Sintang lestari yang ingin dicapai.

 

Terakhir diskusi seperti ini akan dilanjutkan kembali bersama para Sektor Privat di Kabupaten Sintang dengan proses yang tidak jauh berbeda dan pada puncaknya mempertemukan parapihak dalam membangun langkah konkrit mewujudkan pembangun berkelanjutan di Kabupaten Sintang.

 

Penulis : Riky Efendi