Pada tanggal 21 september 2024 di Segaris Coffee, SIS berkolaborasi dengan LAS!, Trend Asia, dan Linkar Borneo melakukan diskusi tentang isu lingkungan di Kabupaten Sintang. Sintang jadi Kabupaten terakhir yang dikunjungi oleh BABLAS Tour setelah melakukan agenda yang sama di dua Kabupaten lainnya yaitu Ketapang dan Sambas untuk sampaikan pesan pelestarian lingkungan kepada anak muda yang ada di Kalimantan Barat dengan tajuk “No Music On A Dead Planet” dan melihat secara langsung dampak kerusakan lingkungan akibat dari industri ekstraktif yang bergantung pada pemanfaatan hutan dan lahan.
Selain melihat dampak kerusakan lingkungan hari ini, diskusi juga menyoroti kebijakan transisi energi melalui co-firing yang dinilai masih semu untuk mengatasi persoalan energi terbarukan, faktanya bahan bakar Co-Firing masih memanfaatkan batubara dan pelet kayu di dalamnya yang tentunya tetap tidak menjawab tantangan persoalan tambang dan deforestasi yang terjadi secara konkrit. Transisi energi menjadi concern dari Trend Asia untuk memberikan refleksi kepada para peserta diskusi dalam melihat misi besar transisi energi di Indonesia.
Dalam agenda diskusi, Riky Efendi dari Swandiri Inisiatif Sintang menyampaikan bahwa isu tentang Transisi energi memang masih kurang dibahas di Kabupaten Sintang, sehingga melalui diskusi ini diharapkan mampu membuka perspektif teman-teman khususnya anak muda untuk melihat situasi hari ini dan kemungkinan masa depan di Kabupaten Sintang dalam konteks pengelolaan lingkungan dan SDA yang kompleks. mengasah kepekaan anak muda untuk menangkap informasi tentang permasalahan sosial memang memerlukan model pendekatan yang berbeda, BABLAS tour merupakan salah satu model pendekatan yang cocok untuk mengumpulkan atensi kelompok muda di Kabupaten Sintang sebagai sebuah kampanye lingkungan yang melibatkan seni musik di dalamnya.