Apa yang memungkinkan kerja-kerja kelompok masyarakat sipil dapat berjalan dengan efektif dan memberikan dampak yang luas? di dalam Pasar Kolaboraya yang diselenggarakan oleh Roemah Inspirit pada 17 Oktober 2024, Swandiri Inisiatif Sintang yang terlibat dalam pasar penuh inovasi ini, dipertemukan dengan 100 kreator inovasi sosial dari berbagai penjuru Indonesia berkat dukungan dari Gemawan.  

 

Para kreator inovasi sosial yang didominasi oleh kelompok muda juga dipertemukan dengan Ecosystem Builder untuk memperkaya wawasan dan pemahaman tentang kerja-kerja sosial mulai dari apa itu ekosistem sosial, kenapa pendekatan ekosistem penting, apa itu ekosistem builder, dan bagaimana menjadi bagian dari ecosystem builder. Pasar Kolaboraya juga dibagi dalam 4 sesi mulai dari understanding, unlearning, unconferencing, dan upshifting. 

 

Riky dari SIS menilai bahwa pendekatan ekosistem diperlukan dalam konteks gerakan terutama di Kalimantan Barat, perbedaan nilai atau prinsip untuk mencapai tujuan akhir dalam hal ini gap antar generasi adalah salah satu alasan perbedaan tersebut, padahal irisan tantangan yang sama mampu dijawab dengan keberagaman daya yang dimiliki oleh setiap organ gerakan sosial untuk mencapai satu tujuan yang lebih dekat. sehingga kolaborasi para pihak seharusnya semakin memudahkan kerja-kerja sosial bukannya membangun sekat sehingga mempersulit upaya perbaikan sosial akibat dari tidak tumbuhnya sebuah ekosistem kolaborasi.

 

Di Kabupaten Sintang sendiri tantangan untuk membangun sebuah ekosistem sosial juga tidak jarang dihadapi oleh kelompok masyarakat sipil dalam kerja-kerja gerakan yang dilakukan. SIS dalam upayanya membangun sebuah ekosistem kolaborasi, mencoba membuka berbagai ruang kolaborasi bersama parapihak dengan berbagai pendekatan, mulai dari kelas SIGMA yang melibatkan kelompok mahasiswa maupun organisasi untuk menambah wawasan mengenai gerakan sosial pada konteks isu yang beragam, diskusi publik untuk membangun dialog parapihak dalam misi untuk memecahkan persoalan yang ada di daerah serta merumuskan suatu perbaikan terutama terhadap kebijakan daerah, kolaborasi dalam pendampingan kepada masyarakat desa pada persoalan lingkungan, ekonomi, pemerintahan desa, dan berbagai tantangan lain yang memerlukan dukungan banyak pihak. Dalam Pasar Kolaboraya, SIS kemudian mendapatkan pemahaman baru tentang metode pendekatan yang mungkin relevan untuk diterapkan agar berkontribusi pada inisiatif-inisiatif yang telah dilakukan sampai saat ini.

 

Secara keseluruhan, Pasar Kolaboraya menjadi sebuah role model dan pemantik bahwa peluang untuk saling bertemu dan bekerja sama menjawab tantangan masa depan sangat mungkin dilakukan ketika setiap kreator mau saling membuka diri berbagi dan menerima masukan maupun gagasan baru dengan melepaskan sejenak nilai-nilai atau pikiran lama yang mereka pegang.