Swandiri Inisiatif Sintang menjadi bagian dari Inovator Sosial Gemawan (SIGMA)

Pada proses pelatihan Fasilitasi yang dilaksanakan selama 4 hari di Rumah Gerakan Gemawan. SIS terlibat aktif pada setiap tahapan kegiatannya selain sebagai upaya peningkatan kapasitas SIS dalam melakukan Fasilitasi dan membangun Inovasi, mereplikasi metode kepada kelompok jejaring SIS juga menjadi alasan pentingnya pelatihan Social Inovator ini.

Kegiatan pelatihan fasilitasi ini diawali dengan melakukan metode perkenalan bagi setiap Peserta dengan metode perkenalan 2,4,6 yang mana setiap peserta diberikan sebuah pertanyaan dan saling menjelaskan tentang jawabannya kepada peserta lainnya sembari mengenalkan diri mulai dari pembicaraan 2 orang, kemudian 4 orang, 6 orang, dan seterusnya sehingga setiap peserta dapat secara aktif memperkenalkan diri satu sama lain dengan tidak melakukan diskusi satu arah seperti kebanyakan pelatihan yang ada. Selain itu adapun metode Fish Bowl yang menjadi metode diskusi ampuh untuk memicu setiap peserta dalam memberi tanggapan terhadap suatu pembahasan dan meningkatkan dinamika dalam berdiskusi yang baik, pada teknisnya setiap peserta duduk melingkar membentuk satu lingkaran kecil di dalam satu lingkaran besar di luar, kemudian pada lingkaran kecil didalam terdapat satu kursi Panas yang menjadi tempat bagi kelompok lingkaran yang diluar untuk memberi sanggahan atas pendapat kelompok yang di dalam. Kemudian kegiatan dilanjutkan dengan penjelasan tentang Sejarah dan Konsep Fasilitasi, citra diri Fasilitator, dan kemudian peserta diajak untuk membuat Kotak Impian dimana peserta meuangkan impian yang ingin dicapai pada kliping-kliping yang dibuat dari koran dan majalah kemudian dipresentasikan kepada peserta lainnya. setelah itu dilanjutkan dengan penjelasan tentang Komunikasi Interpersonal Verbal dan Nonverbal, serta pemahaman tentang Design Thinking. pada tahap berikutnya peserta diajak untuk memahami tentang Seni dan fasilitasi dalam upaya mengintegrasikan seni-seni kedalam proses fasilitasi seperti melalui musik, kemudian materi ke-Gemawan-an yang disampaikan oleh direktur Gemawan Laili Khairinur“Kami percaya anak muda dapat menjadi pionir social innovator. Melalui kekuatan yang mereka miliki, mewujudkan Borneo yang keren, inklusif, dan berkelanjutan dapat terakselerasi,” ujarnya. kemudian Seni Olah Tubuh yang mana dapat membantu para peserta mengekspresikan dan meningkatkan kemampuan public speaking ataupun berpidato.

SIS melihat metode ini merupakan metode yang tepat terutama ketika berkegiatan dengan kelompok muda di jejaring FORSTAR maupun kelompok lain. pada kebanyakan kegiatan pelatihan maupun diskusi pendekatan yang dilakukan kepada kelompok usia muda dan yang lebih dewasa tentu berbeda, sehingga hal ini membuat banyak kelompok muda tidak terlibat aktif ketika berdiskusi bersama kelompok yang lebih dewasa, kelompok muda perlu mampu untuk mengekspresikan diri sehingga dapat mewujudkan partisipasi yang baik di dalam diskusi maupun kegiatan lainnya.

Setelah terlibat dalam pelatihan fasilitasi ini dan melihat pentingnya keterlibatan kelompok muda yang partisipatif sebagai bagian dari Inovator Sosial pada kelompok masyarakat sipil tentunya perlu ada penguatan keterampilan yang sama pada jejaring SIS terutama pada kelompok muda di Kabupaten Sintang sehingga pada akhir kegiatan ini. SIS membuat rencana tindak lanjut guna memperkuat kemampuan fasilitasi yaitu dengan mereplikasi metode-metode tersebut pada kelompok jejaring SIS terutama Kaum Muda di daerah pada waktu yang SIS rancang pada minggu kedua bulan Desember yang dapat berubah menyesuaikan dengan kondisi yang ada.

(*Riky efendi