By; Hermawansyah

Menyiapkan ‘Generasi Emas’

Peradaban itu praksisnya soal konfigurasi aktor & faktor2 yg mempengaruhinya. Dalam lintasan sejarah republik, kita dapat menyaksikan bagaimana dinamika kontestasi narasi & aksi perubahan tokoh-tokoh terdahulu. Mulai saat kemerdekaan, hingga masa 23 tahun reformasi hari ini. Belajarlah dgn generasi pemenang yg membangun peradaban. Pada generasi yg kalah cukup dijadikan ‘cermin’. 

Menuju 100 thn republik, apakah jembatan emas akan menghantarkan generasi emas 2045 kelak? Mari pelan2 kita diskusikan. 

Hari ini, aktor2 yg eksis dalam ekosistem republik dari mayoritas generasi X. Yakni figur-figur dalam kelompok umur 46 – 57 tahun yang menjadi pimpinan formal-informal di segala sektor kehidupan. 

Tantangan umat manusia hari ini, setidaknya menurut para ahli: peradaban digital, wabah-pandemi global & krisis iklim. Dibutuhkan upaya global untuk membangun sinergi, kolaborasi & integrasi (sinkolin). Tidak bisa lagi kita bekerja sendiri, apalagi merasa benar sendiri. 

Syarat adanya ‘sinkolin’ itu adalah keterhubungan antar aktor yg sedang berkontestasi dalam lanskap perubahan saat ini. Karena itu, perlu dibuka & diperluas dialog2 antar aktor lintas generasi utk menyamakan frekuensi. Agar bacaannya atas keadaan faktual ‘nyambung’. Bisa dimulai dgn mendengar tausiah & dawuh dari generasi Baby Boomers (57-75 th). 

Pengalaman & sepak terjang generasi orang2 tua kita itu yg perlu diketahui generasi millenial-z kini. Dengan begitu, transformasi nilai, prinsip & etika kehidupan akan terus berkelanjutan. Kita hari ini cukup menyambungkan ‘rantai sejarah’ dengan menyiapkan transisi lahirnya aktor-aktor baru yg akan disambut 2045 nanti. 

Deal of the Generation. 

Bisa dimulai dari dialog intra-generasi. Masing-masing generasi akan keluar dengan resolusinya. Lalu didialogkan lagi lintas generasi. Sampai ada kesepakatan atas peta jalan perubahannya. 

Untuk Gen X harus dibagi dalam 2 klaster. Kelompok umur 46-50 & 51-57 tahun. Untuk memperjelas bisa ditambahkan kriteria, misalnya ‘aktivis 98’ dll. 

Jadi memang ini kerja besar & panjang. Karena yg dibutuhkan hari ini adalah generasi sadar sejarah. Yakni generasi yg tau kejadian2 di masa lalu, terlibat dlm kejadian2 masa kini & mampu memproyeksi kejadian-kejadian dimasa depan. 

Satu pelajaran penting dari para pendiri bangsa, perjuangan itu hrs diawali dgn adanya PERSATUAN. 

InsyaAllah..

Merdeka 

#SekolahKehidupan

#NgajiPeradaban