FORSTAR hadir sebagai bagian dari perwakilan kelompok Masyarakat sipil di kabupaten sintang pada Lokakarya dan FGD tentang “Kajian Investasi Berkelanjutan di Kabupaten Sintang” yang dilaksanakan oleh Yayasan Strategi Konservasi Indonesia/CSF dan Rainforest alliance pada tanggal 8-9 November 2023 di Aula CU Keling Kumang Sintang. selain dari kelompok Masyarakat sipil. kegiatan ini juga menghadirkan Orgnisasi Pemerintah Daerah (OPD) juga dari sektor Swasta yaitu Perusahaan.


Kegiatan ini menjadi agenda lanjutan dari beberapa seri pertemuan sebelumnya yang juga membahas mengenai upaya untuk mewujudkan adanya pengelolaan lanskap yang berkelanjutan juga dapat menambah nilai ekonomi dalam upaya mengentaskan persoalan kemiskinan yang ada melalui skema investasi yang lestasi/berkelanjutan. Sehingga dalam prosesnya dibutuhkan banyak kajian dan masukan dari para aktor pembangunan yang ada di Kabupaten Sintang untuk dapat berkolaborasi bersama. Secara khusus pertemuan yang dilaksanakan selama dua hari ini bertujuan untuk Menyusun suatu modul pembangunan berkelanjutan, yang dapat menjadi dokumen acuan pemerintah daerah dalam mengupayakan pembangunan Lestari sesuai dengan komitmen kabupaten Sintang sebagai kabupaten Lestari tentunya tidak mengesampingkan nilai ekonomi Masyarakat, keberlanjutan lingkungan, rantai pasok yang berkelanjutan, hingga pembangunan yang lebih maju di suatu wilayah lansekap. Oleh karena itu dibutuhkan koreksi dan masukan bersama terhadap dokumen modul yang telah disusun oleh CSF.


Pada proses membahas mengenai dokumen modul tersebut, Riky Efendi selaku Perwakilan dari FORSTAR menyampaikan ”Dalam upaya mewujudkan adanya Investasi yang berkelanjutan, aspek penting yang harus dilihat adalah terkait ketersediaan lahan untuk memenuhi kebutuhan rantai pasok dan juga persoalan sosial budaya agar pihak swasta yang bekerja di suatu wilayah lanskap dapat memahami dan menyesuaikan dengan keadaan yang ada diwilayah kerjanya, ini agar kewajiban-kewajiban dan komitmen mendukung adanya keberlanjutan lingkungan dapat melibatkan komunitas lokal, juga mengadopsi pengetahuan lokal dalam merancang skema CSR yang dapat mendukung keberlanjutan lingkungan diwilayah kerjanya. hal ini juga berlaku kepada pemerintah agar dapat Menyusun kebijakan yang bottom up sehingga upaya pembangunan dapat berjalan kontekstual dengan kebutuhan lokal.”
Adanya masukan dari parapihak yang hadir dalam pertemuan ini dituliskan dalam dokumen yang dibahas bersama kemudian menjadi catatan penting dalam memperbaiki dan memuktahirkan dokumen kajian investasi berkelanjutan di Kabupaten Sintang oleh CSF dan RainForest alliance.