By: Hermawansyah

Pesantren Peradaban By: Hermawansyah

Dalam dunia ‘diklat’ kita mengenal berbagai macam metode & model. Bahkan sejak berabad-abad lalu, model pengajaran sudah berlangsung. Di lembaga-lembaga agama pun punya modelnya masing-masing. Selain Islam yang terkenal dengan Pesantren, Katolik pun memiliki ‘Pesantren’ atau Seminari yang mendidik anak-anak muda usia sekolah mengenal ajaran Kristus. Begitu pula Budha, Hindu dll. Apalagi di dunia CSO, tak terhitung banyaknya model pelatihan yang dilakukan. Namun intinya, seluruh diklat/sekolah adalah  transformasi. Baik ilmu maupun nilai-nilai pelajaran hidup yang dapat menjadi pengetahuan publik.

Merujuk pada model transformasi pendekar dunia persilatan dalam cerita Asmaraman S Kho Ping Ho, ada 2 metode: 1. Ada tipe pendekar yang setelah eksis di dunia persilatan, lalu menepi & membangun padepokan perguruannya. Disini para murid berdatangan dari segala penjuru. Setelah tamat belajar, pendekar-pendekar muda itu lalu turun gunung mewakili nama besar perguruannya masing-masing. Tipe ke 2; ada mantan pendekar yang mencari ‘murid terpilih’ untuk digembleng ditempat sunyi. Hingga akhirnya ketika tamat belajar, murid tersebut turun gunung & bikin geger dunia persilatan. Pada akhirnya semua/publik akan tau siapa guru pendekar muda itu. Untuk tipe ke 2 ini, dunia persilatan akan heboh jika ada informasi telah lahir seorang Sintong (bocah bertulang baik). Bahkan para pendekar senior akan bertarung sesama mereka memperebutkan bocah tsb.

Jika pendekar-pendekar dunia persilatan di atas di asosiasikan pada cluster gen terkini, Gen X cukup mewakili para pendekar yang sedang eksis untuk mentrasfornasikan ilmu, teori, philosofi & nilai kejuangan hidupnya pada Gen Millenial. Sehingga Gen Millenial kedepan akan menjadi aktor-aktor pejuang tangguh membangun peradaban lebih baik.

Jadi, Sekolah Kehidupan: Menjadi Manusia Merdeka ini dirancang dengan  menggabungkan 2 pendekatan di atas, yakni Padepokan dengan murid terpilih.

Padepokan ini dapat disiapkan sebagai Poros Baru Perubahan Sosial di Indonesia. Poros ini juga berfungsi untuk mengonsolidasikan jejaring aktor perubahan tingkat lokal hingga global. Aktor-aktor yang terhubung & beririsan agenda perjuangannya inilah yang disebut Generasi Pemenang yang akan menjawab tantangan zaman

 

“Jika Kita Memiliki Keyakinan Kuat Didalam Hati, Maka Alam Semesta Akan Bahu-Membahu Mewujudkannya* (Bung Karno)

Teruslah berinovasi..

Jika benar jalannya & cukup syaratnya, InsyaAllah apapun bisa diwujudkan

Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa merestui jalan juang yang akan kita tempuh bersama.

Aamin YRA

Salam Peradaban Baru 

#SekolahKehidupan

#NgajiPeradaban