Pada kegiatan Penguatan RAD KSB Menuju Kelapa Sawit Berkelanjutan di Kabupaten Sintang yang diselenggarakan oleh CIFOR-ICRAF dan FKMS kami diperkenalkan dengan sebuah tools yang bernama JAPOS (Jurisdictional Approach Palm Oil) yang merupakan alat untuk memodelkan dampak scenario kebijakan kelapa sawit berkelanjutan.pada kesempatan itu pula kami berkesempatan untuk mencoba memproyeksinkan berbagai macam scenario-skenario dan kemungkinan yang terjadi pada kondisi perkembangan kelapa sawit berkelanjutan di kabupaten sintang.

JAPOS terdiri dari tiga komponen utama yakni rantai suplai kelapa sawit, scenario kebijakan dan indicator-indikator untuk mengevaluasi luaran dari masing-masing scenario. Dengan menggunakan data statistic JAPOS dapat mensimulasikan pertumbuhan perkebunan, produksi minyak kelapa sawit, emisi dari rantai suplai kelapa sawit dan perdagangan di sector domestic dan global. Sedangkan skenario dalam model JAPOS terdiri dari BAU (Business As Usual), Skenario tanpa gambut dan tanpa deforestasi, serta scenario NPD dan Manfaat tambahan dari intensifikasi.

Tentunya scenario-skenario tersebut memiliki fungsi dan tujuannya masing-masing seperti scenario BAU akan menghasilkan simulasi luaran berdasarkan praktik dan konteks yang ada saat ini. Sementara pada scenario kebijakan JAPOS memproyeksikan masa depan sebagai dampak dari implementasi intervensi. Dengan begitu JAPOS dapat digunakan oleh para pengambil kebijakan untuk memahami sinergi dan trade-off antara factor ekonomi, social dan lingkungan.

Melihat dari fungsi dan manfaatnya kami merasa bahwa JAPOS akan sangat membantu para pengambil kebijakan dalam percepatan penyusunan RAD KSB pada fase kedua ini mengingat betapa pentingnya dokumen tersebut bagi keberlanjutan kelapa sawit di Kabupaten Sintang. Dengan adanya fungsi simulasi serta dapat mengenali kemungkinan titik intervensi dan siapa yang akan terdampak kami berharap Resiko dan Permasalahan untuk mencapai kelapa sawit berkelanjutan dikabupaten sintang dapat diminimalisir.